Rabu, 23 Juni 2010

Tentang pakaianmu di kampus, teman ^_^


Di kampus,aku ikut organisasi rohis namanya AL-ISHLAH,diamanahi sbg staff departemen Media. nah,proker pertamaku adalah sebagai penanggung jawab buletin , dan aku dapat tugas membuat artikel menanggapi peraturan kampus tentang cara berpakaian.Ini dia artikelnya.....hehehehe :D


Bismillah. Semua mahasiswa FISE UNY pasti tau bahwa mulai semester ini, ada peraturan baru di kampus kita tercinta ini, yaitu peraturan tentang cara berpakaian (buat yang belum tau,kemana aja???hehe). Intinya, mahasiswa ga bisa lagi sesuka hati dalam berpakaian. Bisa kita lihat di tiap ruangan kelas di FISE, tentang contoh cara berpakaian yang dibolehkan. Yang dulunya sering pake kaos berkerah, celana jeans, bahkan celana legging, sekarang ga dibolehkan lagi. Sepatu olahraga pun tidak dianjurkan untuk dipakai. Cat rambut, tato, dan make up berlebihan pun tidak dibolehkan (lagian,mau kuliah apa mau fashion show?hehe). Respon dari mahasiswa pun rupa-rupa warnanya. Ada yang setuju dan mendukung karena mereka merasa peraturan itu bisa membuat mereka jadi lebih baik (dari segi penampilan) , ada juga yang merespon biasa-biasa aja (alias ga begitu ngefek, mungkin karena mereka udah terbiasa berpakaian seperti yang di contohkan oleh peraturan itu), tapi ada juga yang keberatan. Dari hasil interview eksklusif (ceilah) dari beberapa mahasiswa yang keberatan, diketahui ada beberapa alasan mengapa mereka merasa keberatan. Ada yang beranggapan bahwa peraturan itu cukup mengganggu kebebasan berpakaian mereka,dll,etc,cs,dkk. Berikut beberapa cuplikan pendapat mereka :

“Harusnya pakaian tuh dibebaskan aja asal masih dalam batas kesopanan”

“Prestasi mahasiswa toh gak ada hubungannya sama penampilan or gaya berpakaian”

“Mahasiswa itu sudah gede,jadi gak perlu lagi diatur-atur seperti itu.lebih baik kesadaran saja”

“Wah berat di ongkos kalo suruh beli baju lagi. Ntar adanya kalo mau ke kampus,bukan mikir ‘besok kuliah apa ya?’ tapi malah mikir ‘besok pake baju apa ya?’

Nah itu tadi pendapat beberapa penduduk FISE. Bagaimana dengan antum wa antunna?

Pendapat-pendapat tadi kan bersumber dari akal pikiran manusia. Yang namanya urusan kalo diserahkan pada manusia, pasti lah macam-macam pendapatnya. Namanya juga manusia, beda kepala beda juga isinya. Sudah seharusnya kita sebagai muslim melihat segala urusan dari segi syariat Islam. Ini sesuai syariat gak ya?Itu sesuai syariat gak ya? Pokok’e syariat lah sebagai parameternya.Nah tentang pro kontra peraturan berpakaian di FISE ini, yuk kita tilik dari kacamata syariat . Allah Ta’ala menurunkan syariat yang begitu indah kepada kekasih kita, Nabi Muhammad SAW, untuk mengatur kehidupan kita di dunia ini, termasuk adab berpakaian.

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan......”

(QS Al-A’raaf 26)

Surat cinta dari Allah tersebut memberitakan pada kita bahwasanya tujuan pakaian adalah untuk menutup aurat. Nah lo, apakah pakaian kita sudah benar-benar menutup aurat?saya yakin antum sudah mafhum tentang aurat. Kalau peraturan kampus tadi menghimbau kita untuk lebih baik lagi dalam menutup aurat, why not?Bukankan sesuai dengan tujuan pakaian menurut syariat?

Menutup aurat pun ada aturannya lho, diantaranya adalah harus sesuai dengan fitrah kemanusiaan. Maksudnya, baik ikhwan maupun akhwat masing-masing punya mode sendiri. Ikhwan dilarang keras memakai pakaian yang menyerupai akhwat, begitu juga sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda :

“Allah melaknat seorang lelaki yang menyerupai wanita

dan seorang wanita yang menyerupai laki-laki dalam penampilan dan dalam berpakaian”

(HR.Bukhari,Muslim,Abu Dawud,Tirmidzi,Nasai,dan Ibnu Majah,dari Ibnu Abbas)

Bagaimana pakaian antum?tidak menyerupai akhwat kan? Kalo antunna?semoga tidak menyerupai pakaian ikhwan yah!Jangan sampai Allah melaknat kita karena cara berpakaian yang tidak sesuai syariat. Na’udzubillahimindzalik....

Selain musti sesuai dengan fitrah kemanusiaan, pakaian juga ga boleh memperlihatkan bentuk dan lekuk tubuh kita, serta bukan merupakan pakaian kesombongan. Tau yang dimaksud pakaian kesombongan?sebagai contoh nih, pernah liat ga pakaian Ratu or Putri kerajaan yang bagian bawahnya panjang banget menjulur kebelakang 1 meter lebih sampai harus dipegangin pelayan-pelayannya biar ga kotor?nah....seperti itulah pakaian kesombongan! Dia merasa pakaian yang dipakainya itu bisa membuat dia semakin mulia (mulia di mata siapa, neng?). Itu tadi di lingkungan kerajaan. Kalo di lingkungan kampus, pakaian yang mewah dan terlalu mencolok juga dikhawatirkan bisa menjadi pakaian kesombongan. Rasulullah SAW bersabda :

“Siapa yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah SWT tidak akan memandangnya pada hari kiamat.”

“Siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti.”

(Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’iy dan Ibnu Majah)

Itu tadi beberapa adab berpakaian yang melambangkan imej muslim/muslimah, sehingga penilaian terhadap kepribadian mereka pun ga lepas dari tata cara mereka berpakaian. Btw, ada realita yang membuat saya begitu prihatin. Kenapa kalo ada akhwat bercadar, tak sedikit orang yang comment “kok ekstrim banget ya?” ato “waw ninja....” , tapi kalo ada perempuan yang mengumbar aurat dan tidak mengindahkan adab berpakaian sesuai syariat, ada aja yang bilang “gaya nya keren deh” ato parahnya lagi “wah seksi banget”. Haduh1000x.....!!!!beginilah sekarang, penilaian antara yang haq dan yang bathil seringkali terbalik. Semoga kita tidak termasuk orang yang menghalalkan dan memaklumkan yang bathil ya.... .Amin Ya Rabb...

Allah Ta’ala berfirman :

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.”

(QS. An Nisa 59)

Siapakah ulil amri dilingkungan FISE kita tercinta?Pak Dekan kan? Kalau beliau membuat suatu peraturan, selama peraturan itu tidak mengandung unsur maksiat kepada Allah, ya kita wajib sami’na wa atha’na. Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :

Anda wajib patuh dan setia pada pemimpin, baik dalam keadaan susah maupun senang, suka atau benci, dan biarpun merugikan kepentinganmu.”

(HR Muslim)

Nah, semoga ikhwah fillah bisa menanggapi peraturan kampus kita itu dengan bijak ya. Pakai selalu kacamata syariatnya ^^. Kata seorang dosen saya, kalo jadi mahasiswa tuh jangan hanya smart aja, tapi juga wisedom (cie cie...).

Last but not least, semoga kita termasuk hambaNya yang selalu berusaha untuk memperbaiki diri ya,ikhwan fillah. Billahittaufiq wal hidayah, wallahu a’lam bishshawab.

5 komentar:

makanotak mengatakan...

hmmm,,, saya termasuk yg kontra.. :(

"besok mau pake baju apa?"
*kayak kenal kata2nya.. :p

Tsurayya mengatakan...

hehehehhe...itu wawancara eksklusif saya dengan seorang mahasiswi yg cukup pemalas :p anda kenal? :D

ahmadleonardo mengatakan...

pasti yg dimaksud turnipp.. hahaha :P

maz anggit mengatakan...

mahasiswa jaman saiki . . diajak apik angel...
termasuk aku..he2

Tsurayya mengatakan...

ahmadleo : bukan saya yg bilang :p
maz anggit : anggit mahasiswa yg baik koq hehe